FORTASI merupakan kegiatan yang di lakukan sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk menyambut dan memperkenalkan siswa/i baru dalam mengenal lingkungan sekolah, guru, teman-teman, serta nilai budaya sekolah tersebut. Manfaat dari fortasi tersebut, agar para santri baru dapat mengenal pondok pesantren dan pembiasaan diri pada minggu-minggu awal kedatangan.
Kegiatan fortasi tersebut dilaksanakan selama seminggu, yang dimulai pada tanggal 13 Juli – 19 Juli 2025. Pada kegiatan hari pertama, seluruh santriwan/santriwati lama maupun baru diarahkan untuk berkumpul di aula setelah sholat isya, kagiatan itu dibuka dan diisi oleh mudir MBS MUHIBA Yogyakarta yakni, Ustadz H. Fachrudin S,Ag. Dengan tema “Mengenal MBS MUHIBA Yogyakarta”. Dalam tema tersebut bukan hanya mengenalkan peraturan serta larangan yang diterapkan MBS MUHIBA Yogyakarta, tetapi juga dengan pesan bahwa MBS MUHIBA Yogyakarta memiliki visi agar menciptakan generasi berilmu, beramal shaleh, dan berakhlakul karimah.
Dihari kedua, satriwan dan santriwati masih memiliki agenda yang sama mengenai materi di aula tetapi dengan judul yang berbeda setelah sholat isya’. Pada malam kedua materi yang disampaikan mengenai Kemuhammadiyahan oleh Ustadz Ahmad Mujahid. Dimateri tersebut Ustadz Mujahid tidak hanya menyampaikan mengenai pengenalan Muhammadiyah saja, tetapi juga memberi tahu tentang peran Muhammadiyah di dunia.
Pada hari ketiga, kegiatan diisi kembali oleh Ustadz H. Fachrudin S,Ag dengan materi Thaharah. kegiatan tersebut dilaksanakan di masjid selepas shalat isya, beliau menyampaikan mengenai cara bersuci dengan wudhu hingga mandi besar. Bukan hanya itu, santriwan dan santriwati diberi lembaran yang berisi bacaan shalat dan artinya, agar santri dapat memahami bacaan sholat yang dibacanya.
Dihari keempat diisi oleh materi tajwid mengenai hukum nun sukun dan tanwin. materi tersebut diberikan karena santri masih banyak yang memiliki kesalahan dalam pembacaan al-qur’an yang baik dan benar, maka dari itu diadakan cara membaca tajwid degan benar.
pada hari kelima, seluruh santri melaksanakan tes minat dan bakat mengenai Bahasa arab dan Bahasa inggris. Tes tersebut dilaksanakan agar Ustadz dan Ustadzah dapat mengetahui potensi bakat serta minat yang dimiliki oleh setiap santri MBS MUHIBA Yogyakarta.
Dihari keenam, para santri MBS MUHIBA Yogyakarta didatangkan oleh salah satu alumni Angkatan pertama yakni, Nazala Rohmi Husniyah, S.Sos. Dengan membawakan tema “ Sharing is Caring “ . Beliau merupakan salah satu dari banyaknya alumni MBS MUHIBA Yogyakarta yang sukses dan beruntung didalam dunia perkuliahanya, ia mendapatkan beasiswa full di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan ia juga pernah melakukan Study exchange dinegara tetangga yakni Malaysia, University Malaysia Pahang. Beliau mengatakan bahwa setiap kerja keras selalu memberikan yang Namanya hasil. Cara yang beliau tanamkan agar dapat menjadi seseorang yang sukses yaitu dengan menanamkan prinsip-prinsip didalam kehidupan. salah satunya adalah istiqomah dan stay shalehah. Dengan didatangkannya alumni MBS MUHIBA Yogyakarta membuat para santri menjadi termotifasi dan semangat menjalani kehidupan di pondok pesantren.
Dihari terakhir santriwati diminta untuk menampilkan sebuah penampilan yang telah ditentukan sebagai penutup acara fortasi yang telah dilaksanakan selama seminggu. Bukan hanya sebuah penampilan, tetapi untuk santriwati yang baru dapat melakukan kerjasama dan merasakan kebersamaan antar santri lama dan santri baru. Acara tersebut terlaksana dengan lancar dan dekorasi yang sederhana membuat lebih berkesan.
Setelah kegiatan fortasi ini, diharapkan agar santri dapat beradaptasi dengan lebih mudah, membangun hubungan sosial yang baik, dapat mengenal nilai-nilai pesantren, menumbuhkan semangat belajar, membentuk karakter, dan membangun kepercayaan diri para santri.
Dengan demikian, Fortasi bukan sekadar acara seremonial, tetapi merupakan kegiatan penting yang memiliki dampak positif bagi perkembangan santri baru di pondok pesantren.